Friday, February 19, 2016

Europe : A Cruise Life Part 2


Hi guys, lanjut lagi ya cerita liburan Cruise Ship gue yang kepotong…

Yang mau liat video full trip-nya bisa dilihat disini 

Kapal berangkat meninggalkan Venice menuju Bari sekitar jam 10 malam. Hampir semua penumpang berada di deck atas menikmati pemandangan indah kota Venice di malam hari. Gue sediri juga ikutan sembari melambaikan tangan kaya di film Titanic itu…

The next day jam 12 kita arrived di Bari dan setelah berembug dengan travel companion, kita memutuskan tidak turun di Bari karena ga ada specific things that we really wanna see. So we just hang out di kapal dan menikmati fasilitas yang ada… Jam 5 sore kita udah berangkat lagi menuju next country: Greece.

Olympia:
Kota pertama yang kita singgahi adalah Olympia, yang merupakan kota yang pertama kali menyelenggarakan Olimpiade. Dari pelabuhan di Katakolon menuju Olympia dibutuhkan waktu sekitar 30 menitan. Untuk transport kesana pihak cruise ship menyediakan bus dengan harga €20 per person which we thought a reasonable price dan jadilah kita ikutan bus itu. Tapi setelah keluar dari port, kita baru sadar ada banyak bis local yang mematok harga hanya € 8 per orang… Shit, we took a wrong decision. Tapi whatever, keputusan udah diambil ya mau gimana lagi!
Secara kita berada di Yunani, kita berharap weather nya bakalan bagus tapi disana malah hujan, lengkaplah kesialan hari ini. Tapi hujan sempet berhenti beberapa saat dan kita akhirnya bisa jalan jalan melihat reruntuhan kuno dan stadion dimana Olimpiade pertama digelar. Overall, it was good but not great (karena gue ga suka history)…

Salah satu reruntuhan di Olympia

Athens:

Pemberhentian berikutnya adalah ibu kota Yunani, Athens. Tiba di Piraeus port sekitar jam 7 pagi, jadi pas bangun dan keluar kamar gue langsung disuguhi penampakan port yang busy banget… Alangkah terkejutnya!!! Karena kurangnya research sebelum berangkat, jadi gue kira semua port itu kaya di Norway yang melewati fjord fjord yang magnificent itu (akibat kebanyakan nonton you tube).
Belajar dari kesalahan di hari sebelumnya, kita ga mau lagi ambil transport yang di offer sama pihak cruise, instead kita sewa taxi sendiri untuk full day tour seharga €30 per orang. It was a good deal karena di Belgia harga taxi is so mahal.
Pak supirnya baik dan informative banget. Di ngajak kita ke Acropolis sebagai destinasi pertama karena kalo agak siangan its gonna be too busy, jadilah kita meluncur kesana dan bener aja kata dia, antreannya ga panjang panjang amat.

Di area Acropolis, di sekitaran reruntuhan dikasi pembatas tali dan para turis ga boleh lewatin tali itu. Tapi of course ada beberapa turis bandel yang nekat ngelewatin tali buat dapet photo yang bagus (sorry to say, mainly Asian tourists). Tapi disana ada mba mba yang jaga sambal bawa pluitan… Mbanya judes bingit (gue ngerti juga sih, kalo banyak turis bandel kaya gitu).
Dan akhirnya setelah ngelewatin rangkaian reruntuhan kuno itu, akhirnya mata gue disajikan dengan pemandangan yang luar biasa. Parthenon!!! Shit, I was at Parthenon… Bangunannya bener bener megah dan lokasinya yang berada di atas bukit menambah gagahnya bangunan itu… Of course camera langsung keluar dan beratus ratus photo diabadikan. Jadi teringat waktu nonton film ‘My Life in Ruins’ waktu settingnya yang di Acropolis ini. Dari atas bukit sini, kita juga bisa menikmati pemandangan indah kota Athena.

Setelah puas disana kita lanjut ke Temple of Olympian Zeus yang adalah temple yang didedikasikan untuk the mighty God Zeus. Letaknya di pusat kota dan kita bisa melihat Acropolis dengan jelas dari sini. Setelah puas photo2an kita lanjut lagi buat ngopi tsantik di daerah Plaka.
Ini adalah old historical area of Greece. Disini banyak terdapat café café dan restaurants. Banyak juga yang jual souvenir disini, mainly sih patung replika dari dewa dewa Yunani.
Sebelum balik ke kapal kita juga sempet berhenti di Parlement house (kalo ga salah) buat liat pergantian penjaga (which apparently it was something iconic there). We really enjoyed our time and we took the right decision to rent a taxi :)

Parthenon

Pemandangan Athena dari Acropolis

Santorini:


This is the highlight of the trip, the famous Santorini.
Pas kita balik ke kamar dari seharian tour di Athena, ada selebaran yang menginformasikan bahwa di Santorini kapal ga bakalan bisa merapat di port karena perairan yang dangkal. Makanya mereka menyediakan small charter boat yang membawa penumpang dari cruise ship ke dermaga di Santorini but guest what, di tiap kapal maksimal hanya bisa mengangkut 150an orang (kayanya) sekali jalan. Pendaftaran buat register ke charter boatnya dibuka jam 6 pagi esok harinya. Ya jadilah gue sleep early malem itu buat bisa naek kapal yang paling pertama. I woke up around 5 and get ready (mandi pun ga) dan langsung menuju area pedaftaran. Alangkah terkejutnya ketika gue melihat antrian yang super panjang…. Shit, harusnya gue dateng lebih early. Tapi gapapa, in the end of the day kita dapet kapal yang ketiga yang depart sekitar jam 8.30an.

Kita tiba di old port yang letaknya di Fira yang adalah ibu kotanya Santorini. Fira terletak di atas bukit dan ada 3 opsi buat naik kesana; naik cable car, naik keledai atau jalan kaki dan of course kita pilih cable car even though harganya paling mahal diantara ketiganya. Sesampainya di atas, mata kita dimanjakan dengan pemadangan yang luar biasa indahnya. Hamparan samudra biru dengan rumah rumah diatas bukit yang menawan… But wait, I didn’t see the iconic blue building… Dan gue sadar, that city is Oia… Tapi travel companion gue ga percaya dan ngebet that’s in Fira. Setelah berdebat sekian lama, akhirnya Jan nanya ke orang local disana dan bener aja kata gue, it is in Oia. 

Untuk mencapai Oia, kita mesti naik bus local yang harganya sekitaran €2, tapi dengan banyaknya turis yang mau kesana dan pastinya kita mesti rebutan buat naik ke bis. Setelah beberapa saat sampailah kita di Oia. Dan gue speechless setelah nyampe disana. I can’t believe it, I am in fuckin Santorini… Sekian lama hanya memandang indahnya gambar ini di layar computer, akhirnya gue bisa menginjakkan kaki di pulau yang indah ini.
Lanjut kita menyusuri jalan jalan sempit yang diapit bangunan berwarna putih biru adalah pengalaman yang luar biasa. Trus kita juga nongkrong di salah satu café yang view-nya incredible. Kita duduk disana untuk beberapa saat sambil mengagumi one of the most beautiful God’s creation… Disini nih merasa kaya banget padahal tabungan ludes!!!
But it was worth it. Nothing more expensive than experience.
Kita seharian disana menyusuri jalanan sempit untuk mencari the best spot buat ambil photo dan video. Sore pun tiba dan kita mesti balik ke kapal. Sesampainya di Fira, gue lihat ada antrean panjang banget dan ternyata itu antrean buat cable car-nya. Untung aja kita sampe tepat waktu, kalo ga ya ditinggal deh ama kapalnya…

Iconic building in Oia

Salah satu sudut kota

Pemandangan laut lepas yang menawan

Ngopi cantik ala orang kaya padahal kere


Corfu:

Pemberhentian berikutnya adalah the old town of Corfu.
Kota ini sebenernya sangat indah tapi karena pengetahuan gue minim tentang Corfu jadilah gue hanya jalan jalan di sekitaran kota. Kita sempet mau ke salah satu tourist destination disana (gue lupa namanya) tapi tempatnya agak di luar kota so kita mesti naek bus. Setelah nunggu beberapa lama akhirnya busnya dateng dan untuk memastikan busnya bener kita tanya pak supirnya dan dia mengiyakan. Kata pak supirnya sih pemberhentian terakhir, ya udah kita adem ayem aja duduk di di bus dan menunggu the last stop. Kita kira the last stop was a big station or something dan busnya bakalan berhenti lebih lama. Tapi setelah kita duduk sekitaran 1 jam akhirnya busnya berhenti agak lama, so we thought we reached the destination. But wait, kok gue kayanya familiar dengan tempat ini. Bener aja, kita berhenti di tempat kita naik tadi… Shit, we missed the right stop. Kita ngomel2 ke supirnya eh dianya malah cuek aja…
Ya karena semua pada bad mood jadinya kita balik aja ke kapal.


Salah satu pantai di Corfu

Perumahan di corfu


Kotor:

The last destination of this trip was Kotor in Montenegro.
Sama kaya di Santorini, kita mesti pake charter boat buat ke darat, bukan karena lautnya dangkal tapi kapalnya ga dapet parkir kayanya. Gue tau untuk menuju Kotor kita mesti masuk ke fjord2 look alike gitu jadilah gue berdiri di atas deck untuk menikmati pemandangan yang amazing banget.
Sesampainya di kotor banyak banget free lance tour guide yang nawarin jasa mereka dank arena harganya ok jadilah kita keliling pake private car itu. Tujuan pertama adalah Perast Village. This is really a charming little village. Sumpah, indah banget kaya di wonderland. Bangunan bangunan tua dengan background perbukitan yang menawan dan pemandangan danau. I really like this place, makes you feel serene. Kita ngopi ngopi disana sambil menikmati pemandangan Our Lady of the Rocks.

Setelah itu kita lanjut ke daerah Tivat, yang adalah pelabuhan untuk yacht mewah dari seluruh dunia. Banyak yang bilang Tivat adalah the new Monaco. Kita bisa liat yacht yacht mewah parkir disana. Puas jalan jalan disana, driver kita ngajak ke daerah perbukitan dengan pemandangan menakjubkan kearah pelabuhan. Damn, it was gorgeous. Tentunya kita ambil banyak photo disana untuk tambah koleksi.
The last destination was The Old Town. Letaknya tepat di port-nya… It was a bit strange karena banyak kapal pesiar yang parkir pas disamping jalan raya… Penampakan yang aneh but beautiful. Puas jalan jalan di old town, akhirnya kita balik ke kapal.

Ini adalah hari terakhir kita sebelum balik ke Venice. Sedih banget karena liburan telah usai, but overall we had a fantastic time. Sesampainya di Venice cuaca sangat tidak mendukung, hujan disertai angin kencang. Gue bersyukur banget it wasn’t in the middle of the sea (gue ga bisa renang soalnya)…
Village of Perast

Pemandangan di Perast

Yacht mewah di Tivat

Beautiful view from the hill

Kapal parkir disamping jalan raya
Yah demikianlah cerita liburan gue mengarungi Mediterranean Sea selama seminggu di Kapal Pesiar.

I hope I can do this next time in Norway or Caribbean.

Wednesday, February 17, 2016

Europe: A Cruise Life


All right pembaca setia, udah ga sabar baca my next story right?

Kali ini gue bakalan berbagi cerita tentang my best experience this far, yep seperti judulnya, this post is about my vacay in a cruise ship along the Mediterranean Sea.
Liburan di Cruise ship sebenernya beyond my expectation secara harganya itu luar biasa but it was my luck, karena bookingnya in advance jadilah dapet harga yang agak murahan dikit walaupun sebenernya tetep aja mahal!
Gue ikut MSC Cruise Ship bersama 3 other travel companions yang routenya menyinggahi 3 negara (Italy, Greece, Montenegro) dan 7 kota (Venice, Bari, Katakolon, Athens, Santorini, Corfu, Kotor).
Karena embarkation portnya dari Venice ya jadilah kita terbang dari Dusseldorf to Venice.

Venice:
Kita arrived di Venice 3 hari lebih awal dari departing schedule-nya karena this was my first time in Venice and we decided to stay here for couple of days and explore the city. It was kind of funny, karena pas New Years Eve 2014-2015 gue mesti organized party yang theme-nya adalah Venetian Masquerade, so being there was surreal. Kaya mimpi di siang bohlong… Kita sewa 2 bedroom apartment via AirBnb dan untunya the host jemput kita di dermaga, kalo ga, udah yakin banget deh tersesat disana secara jalanan sempit dan bentuknya serupa pula.

Kita tiba sekitar jam 5an sore. Langsung checked in, unpacking dan keluar jelong-jelong… Sebelum sight seeing kita sempetin makan dulu karena cacing sudah pada demo. Enaknya makan apa ya kalo lagi di Italy??? Let me guess, pizza, pasta? Ya iya lahhhhh, plis deh… Kita puas2in deh makan ini secara lagi di Italy kan. Gendut, cuek aja keles! Intinya, selama disini kita selalu makan Italian food…
OK balik lagi ke sight seeing, abis makan kita langsung ke Piazza San Marco yang merupakan center dari Venice… Kita duduk2 disana sambil ngopi tsantik dan menikmati indahnya kota Venesia, the water city. Trus kita juga sempet liat liat sekitaran kota sebelum balik ke apartment.

View from Rialto Bridge

Lost in Venice

The next day tujuan pertama adalah Rialto Bridge, jembatan yang sangat terkenal disana. Tapi setelah kita sampe disana my heart dropped karena Rialto bridge-nya lagi di repair. Rasanya pengen nangis… Tapi gpp lah mau gimana lagi, trus gw lewatin aja tuh jembatan but the view from the bridge it self was fantastic. Yaudah photo session dimulai deh :)

Kita lanjut jalan jalan di sekitaran kota yang indah dengan kanal kanalnya yang cantik dan dipenuhi dengan gondola yang merupakan trasportasi utama disana. Awalnya sih pengen naik gondola, tapi setelah tanya harganya langsung deh kita bubar jalan…. Mehong !!!! Agak siangan baru kita sadar kalo Venice tambah busy karena banyak turis yang dateng dari kapal pesiar for day trip. Oh iya, gue juga sempetin photoan sama mba2 yang pake Masquerade costume meskipun gw akhirnya dipalak ama mba itu… Shit banget kan! Kita juga pergi ke fish market yang terkenal itu cuma buat liat2 doang sih… Intinya kalo di Venice itu enjoy suasana dan atmospherenya, they just gave you different feeling atau itu mungkin gue aja yang alay kali…

Mba mba yang malakin gue

Gondola chaffeur

Souvenirs stand of Venice

Iconic gondola

Departing day:
Hari ketiga kita checked out dan langsung menuju dermaga buat check in di Cruise Shipnya. Proses check in actually hampir sama dengan check in pesawat terbang. You checked in your luggage, kasi passport trus kita bakalan dikasi cruise card yang fungsinya sebagai key card dan juga kalo mau belanja cukup nunjukin kartu itu aja.
Setelah proses embarkasi  yang memakan waktu yang cukup lama, akhirnya kita bisa naek ke kapal tapi berhubung kamar belum ready jadi semua penumpang disuruh lunch dulu di restaurantnya. Nah disini lah kejadian2 menarik mulai terjadi… Sebagai orang Bali, gue tau kalo banyak banget orang Bali yang kerja di cruise ship dan gue yakin bakalan ketemu beberapa dari mereka. But i didnt expect this soon. Pas gue lagi ambil makan di buffet, tiba2 staffnya nanya ke gue ‘Nak Bali ae bli ?’ yang artinya (kamu orang Bali ya?). And with a smile I answered yes, I am. Dia tau karena dia liat gue pake gelang tridatu which is hanya dipake orang hindu di Bali aja.
Setelah luch kita keliling kapal buat discover fasilitas apa aja yang tersedia disini. It was pretty complete actually, two pools, two Jacuzzis, few restaurants, few bars, gym, cigar lounge, game room, casino, theatre, disco, and even they have futsal court.  I know its going to be a great vacation.
The room was okay, pretty standard with no window (secara bayar kamar yang paling murah) but who cares, I am on a fucking cruise ship!

Before embarkation

The pool and jacuzzi

Notes:
This is how it works in a cruise ship, untuk dinner dibagi menjadi dua session: session 1 dari jam 6.30pm dan session 2 dimulai dari jam 9pm. Entertainment schedule dibagi menjadi 2: session 1 dari jam 6.30pm dan session 2 dimulai dari jam 9pm. Yep, pointnya kalo yang dinner session 1 bisa enjoy entertainment session 2 begitu juga sebaliknya. Tapi ga mesti nonton juga, kalo mau ngapain aja sih terserah. Oh iya, the interesting thing was tiap malem selalu ada dress code buat dinnernya.
Kita dapet dinner yang session 1 dan setelah sampe di restaurant kita langsung digiring to our table. Betapa terkejutnya ketika gue melihat waiternya dateng dengan name tag ‘NGAKAN’… Wtf!!! Nama kita sama... What a coincidence! Ya udah lah kita jadinya ngobrol pake bahasa bali... Btw, karena sesame nyame Bali, our table was always the priority J

OK, cukup itu aja dulu… Ntar gue lanjutin lagi ceritanya yah…. To be continued!


Sunset from the Ship

Thursday, February 11, 2016

BERLIN - GERMANY 2016

Brandenburg Tor
Damn, it’s been a while I haven’t write any story in this Blog. Well, I guess it’s a good start to write again!
Kali ini gue bakalan cerita tentang liburan (weekend getaway tepatnya) ke Berlin, Germany selama 3 hari. FYI gue sekarang reside di Belgia since February 2015 so it’s easy to arrange city trip! Dan enaknya juga banyak maskapai penebangan murah meriah ke negara sekitaran.
Sebelum berangkat, gue sempatin untuk melakukan research tentang objek wisata, transportasi, dan hotel tentunya. Singkat cerita semua sudah di book and I am ready to go…
 Departure day:
Gue berangkat dari Brussels International Airport yang  bisa ditempuh selama kurang lebih 30 menit dari Leuven, kota dimana gue tinggal. I had just finished my shift at 07.30am that morning and my flight was at 13.00. Instead of taking a nap, I went to the airport immediately karena gue takut bakal ketiduran dan ketinggalan pesawat!  Gue mesti nunggu beberapa saat sebelum akhirnya check in counter dibuka! Gue terbang pake Ryan air which cost only €20 return (yes, that cheap).
 Day 1 – Arrival:
Gue arrived di Scheonefeld sekitar jam 3an trus langsung cuzz ke tiket counter dan gue beli one day pass untuk 3 hari. Just FYI, di Berlin (or maybe in Germany-I’m not really sure) sebelum naik public transportation, tiket harus di validate dulu otherwise you’ll get a fine even though you already have a ticket. Perjalanan dari airport ke Berlin city memakan waktu sekitar 30 menit. Singkat cerita gue checked in di Park Plaza which was really nice – close to the city center and only 2 minutes away from the subway. Gue ga mau tinggal di hostel because I don’t like sharing room with stranger (gaya!).
Setelah checked in, gue langsung pergi ke Alexanderplatz where the TV tower located. Took a little walk and some pictures of course trus gue merapat ke Dunkin Donuts and have a cup of coffee and one piece of choc donut (gue nongki disana karena di Belgia ga ada Dunkin Donuts which is a shame, hahaha…).

Malemnya gue ada janji bakalan ketemu the brother of my best friend (gaya kan si Martin gue anggep best friend gue) di area Kreuzberg buat dinner bareng and he is a local. It’s a bit outside of the city but rumour has it, di area ini makanan authentic Germannya endes. 


German sausages

Karena gue tiba lebih awal jadi gue jalan2 bentar di sekitaran sampai akhirnya gue nemu kerumunan orang. Usut punya usut ternyata itu adalah David Bowie street dan dia pernah tinggal di Berlin selama beberapa lama pada jaman dahulu kala. Dan karena Davied Bowie meninggal beberapa minggu sebelumnya, jadi banayklah karangan bunga dan candles disana. Anyway, akhirnya gue ketemu sama Michael and we indeed had a great time. Good food with a good company is always perfect. Senengnya jadi anak gaul kaya gue jadi punya temen di berbagai penjuru dunia (bangke ya mulut gue). But seriously it’s always nice to see familiar faces in different places. Malam makin larut dan mata gue juga udah berat  so akhirnya gue balik ke hotel with loads of information about the tourist attractions di Berlin.
 Day 2 – Exploring:
Bangun pagi2 buta and I opened the window when I realized it was snowing – damn yaaasss! I like it because I can took amazing pictures (maklum kampungan ga bisa liat salju tiap hari). Setelah breakfast dan semua peralatan sudah di dalam tas (baca: kamera, map, cell phone and of course tongsis) gue langsung cabut ke Brandenburg tor. Surprisingly I was the first person there, literally no other tourists so it seemed the gate was belong to me. Alhasil jadilah gue bikin video alay kayak Syahrini. Took tons of Selfie from many angles udah kaya orang gila. Setelah capek photo2 trus gue lanjut ke Reichtag building yang terletak sekitar 10an menit jalan kaki dari Brandenburg Tor. It was a beautiful building with a huge field in front of it. Karena hari itu salju so everything was white dan muncul ide di kepala gue buat video Syahrini edisi seputih salju. I don’t know why I obsessed compete with mba Syahrini. Setelah ber video2 ria ada tamu oriental solo traveller mendekati gue dan tiba2 nanya ‘ can you take a picture of me’… Hahaha gue mau asalkan lo ambilin photo gue juga. Secara tamu Asia eimmmm doyannya photoan mulu… Setelah itu gue lanjut ke Holocaust memorial yang merupakan memorial untuk orang Yahudi yang menjadi korban holocaust pada jaman lampau. Disana banyak banget blok2 yang merupakan symbol dari pemakamannya kalo ga salah.

After that gue menyusuri jalan Berlin menuju ke tempat selanjutnya yaitu Gendanmermarkt dimana Opera House terletak. It was a beautiful building and of course I took another picture and video.


Reichstag Building

Holocaust Memorial
Tujuan berikutnya Museum Island (namanya juga museum Island, ya jelas lah banyak museum disana). The museum buildings were really great but as I’m not a museum person jadilah gue hanya mengaadikan gambarnya aja dang a masuk ke dalam. When I went to Bode museum yang letaknya agak diujung dibandingin museum lainya (so jalanan agak sepi), tiba2 gue didekati 2 orang yang wajahnya ke Maroko2an (no racism) dan memaksa gue buat tanda tangan something buat charity. Well I know this kind of scam but they insisted me dan akhirnya gue kabur secepat kilat. Secara pas New Years Eve ada korban pelecehan seksual di Koln, so gue jadi was2 kalo nanti diperkosa… (ngarep).
Capek berjalan mengelilingi pulau dan akhirnya gw lanjut and end up di Alexanderplatz lagi. Btw, karena udara dingin bingit yang mencapai -2 derajat dan gue ga pake sarung tangan karena ribet kalo photoan, dah alhasil tangan gue jadi freezing dan pas gw mau taruh tongsis di tas ga sengaja gue terlalu keras mendekin tongsisnya dan akhirnya patahlah tongsis pinjaman itu (yep, I borrowed the tongsis from Gitta). Ga mau ambil resiko karena ga bisa selfie, akhirnya gue beli tongsis baru deh!
Waktu sudah menunjukan pukul 6 sore dan waktunya buat makan malam karena gw skip lunch, dan langsunglah gue berburu makanan sampai mata gue tertuju pada KFC (sound shitty right) but whatever, alasan gue sama, karena ga ada KFC di Belgia (anyway I tried the German sausage the day before).The night still early so I decided to shop before went back to the hotel. FYI, January adalah bulan sales di Eropa, jadi kalaplah gue malam itu!



Di Museum Island

TV Tower from Alexanderplatz

Concert House

 Day 3 : Check out - Exploring :
Seperti biasa pagi2 gue bangun had breakfast and checked out from the hotel. Pesawat gue nanti malem jam 7 so I still have the whole day to explore. Barang gue titipin di Reception dan langsung gue menuju East Side Gallery. Pas naek metro gue baru sadar kalo barusan gue belum validate tiket sebelum naik, tapi untungnya ga kena check gue. East side gallery adalah bekas dari Berlin Wall yang memisahkan Jerman Barat dan Timur. Sekarang dinding ini dipenuhi coretan graffiti yang indah dan mempesona. Nah disini muncul lagi ide gue buat bikin video Syahrini edisi ‘Jerman Barat dan Jerman Timur’. Bagi yang penasaran semua video telah di upload di Path gue. Hahahah
Berjalan menyusuri Berlin Wall yang sepanjang kurang lebih 2 km gue melanjutkan perjalan ke Check Point Charlie dimana jaman dulu kalo orang mau lewat harus di check dulu disini (tau ah, ngarang gue – lebih lengkap silahkan buka google). Gue sempatin ngopi di Starbucks deket sini dan pas ditanya nama gue, dengan pedenya gue menjawab ‘My name is charlie’… Alay banget kan ya!!!!
Udah capek photoan disana gw langsung cuzz ke Olympia stadium yang adalah markasnya Herta Berlin. Sebagai pencinta bola, wajiblah gue mengunjungi stadion ini walaupun hanya dari luar. Letaknya agak jauh dari city tapi karena gue masih ada waktu ya gue sempetin kesana.
Sebelum balik ke hotel gue sempet stop di Potsdamer Platz but I think nothing special there so I went back to the hotel instead.



Olympia Stadium

Berlin Wall

Berlin Wall
Checkpoint Charlie

Sekitar jam 4sore gue berangkat dari hotel menuju Airport. Dan di kereta menuju airport akhirnya ada petugas yang ngecheck tiket gue, tapi untungnya tiket gue udah di validate so everything was okay.
Anyway singkat cerita terbang baliklah gue ke Brussels menggunakan Ryan Air tercinta dan selamat sampai tujuan jam 9pm.

After all, it was a nice escape even only for 3 days!!! 

Buat yang mau liat videonya, just check it out in below links
Berlin Trip 2016